Saturday, January 14, 2012

Ciremei yang Cantik

Catatan Perjalanan Gunung Ciremei (18-20 Februari 2006)

Sabtu, 18 Februari 2006
13.50
Balik ngajar sempet beres-beres sebentar tapi kemudian tertidur lelap diatas kursi
14.40
Kontak teriak-teriak di depan rumah
Bangun....packing seadanya
15.10
Ke tempat Klimak bawa keril, packing ulang


15.35
Balik dulu, mandi + sholat
16.30
Kumpul di tempat Klimak, Nday belon nongol batang idungnya...tapi kemudian muncul dengan peralatan hiking yang bikin ngiler...(katanya baru minjem dari leysus...padahal baru beli dari Leuser Adventure)
16.45
Pada pusing nyari batre kamera, Nday balik lagi ke rumah. Padahal batre ada di keril gue sebelah luar...hee...
17.10
Dah rapih lahir batin...Kirul, Klimak, Nday, Kontak, Rebek berdoa dulu di depan rumah Klimak trus jalan kaki ke pertigaan nunggu T.19 warna merah
18.15
Sampe Kampung Rambutan dikerubungin calo
18.30
Dapet bis AC Kuningan seharga 30.000 perak/orang, sempet sholat dulu sebelon bis berangkat
18.45
Bis berangkat menuju Kuningan (padahal bis itu gak akan pernah sampe Kuningan)

Minggu 19 Februari 2006
00.20
Dibangunin Kontak (lagi-lagi) bis dah sampe Brebes (ko bisa...) Gue langsung ke depan tanya kondektur...ternyata ini bis jurusan Semarang (ketipu kita sama mbak-mbak di balik loket)
00.40
Turun di terminal Tanjung, untuk kemudian naik mobil ke Cirebon (naik mobil jurusan Bogor-Tawangmangu 6.000/orang)
01.20
Sampe Cirebon (turun kira-kira 1 kilo sebelah barat terminal) nunggu mobil ELF yang ke Kuningan
01.30
Baru mo balik lagi ke terminal Cirebon ELF yang ditunggu dateng juga, setelah nego akhirnya kita bayar 50.000 perak untuk lima orang sampe pos pendakian
02.10
Kita diturunin di sebuah pertigaan (dah sampe katanya..), diseberang sana ada aa-aa lagi pada kongkow, samperin ahh cari-cari informasi.
Pertigaan Cigugur namanya ini, untuk sampe pos pendakian kira-kira perjalanan 10 kilo lagi dengan trek menanjak plus aspal yang rusak (Ohhh...). Aa-aa itu nyaranin naik ojek aja karena gak ada angkutan yang ke atas baik siang atawa malam, per orang 15.000 perak aja. Kita tinggalin aa-aa itu, alesannya mau nego dulu sama temen-temen sambil nyari-nyari sesuatu yang bisa dimakan
02.25
Setelah ngabisin stik kentang seplastik tiba-tiba muncul angkutan bak yang udah dikasih tenda bagian belakangnya, sopirnya yang gondrong ngajak naik bareng ke atas (tentu saja tidak gratis). Harga dah oke 5.000/orang sampe pos pendakian yang sebener-benernya, naik kita ke atas ninggalin aa-aa yang menurut gue lagi pada kecewa karena mangsanya ilang (kebayang gak seeh lo berapa kali kita diboongin....sengsara betul tinggal di Indonesia)
02.45
Sampe pos pendakian di sebuah pertigaan kecil, di sebelah selatan ada rumah panggung menghadap langsung ke gunung Ciremei yang dijadikan pos pendakian (di sebelah kiri pos ada mata air yang mengalir, toko suvenir yang tentu saja sudah tutup, bak air yang kosong dengan beberapa kran, dan dua buah ruang MCK yang dikunci).
Di sebelah utara ada jalan menuju jalur pendakian, juga tampak gunung Ciremei samar-samar di kegelapan malam yang cukup cerah
03.00
Setelah capek dari sore di perjalanan, pos pendakian juga tutup dan tak ada orang di sekitar sini akhirnya kita buka tenda di depan beranda pos...langsung tidur...Zzzz..
05.40
Ada suara-suara gaduh yang bikin gue bangun...Nday dan Rebek biang keladinya.
Beres-beres kita semua pagi ini, ngopi dulu biar badan anget, trus masak nasi dengan menu andelan, tempe orek kering siap saji
07.15
Ada seorang pemuda sekitar dateng trus ngaku sebagai petugas jaga pos pendakian gunung Ciremei jalur Palutungan (sebelumnya Gue sempet ngobrol dengan seorang ibu yang bilang kalo pos itu jarang ditempati, pendaki yang mo naik bisa langsung mulai pendakian dengan modal hati-hati)
07.25
Elang nama petugas itu (sempet ngasih nomor hp, tapi gak bisa ngasih tiket asuransi dan peta jalur pendakian) menurut cerita Elang gunung Ciremei udah berubah status menjadi Taman Nasional sejak tahun 2005 tapi resminya sih tanggal 10 Januari 2006 (kalo gak salah).
Tapi sayang setelah berubah status dan pengelolanya pos pendakian ini termasuk yang terburuk (bahkan dibandingkan dengan pos pendakian gunung Merapi jalur Selo), well apapun itu kita kasih uang 15.000 perak (gak banyak tapi mungkin bisa dipake buat kesejahteraan pos pendakian ini)...oya kita sempet minta tolong Elang buat gambar peta jalur, Elang cs juga janji buat kasih bantuan kalo kita ada kesulitan hidup di atas
07.40
Start dari pos pendakian Palutungan, sempet poto-poto sebentar disini trus nyari warung yang jual botol aqua...tapi sayangnya kita gak temuin warung yang jual botol aqua gede, akhirnya modal kita cuma 1 jerigen air, 2 botol aqua gede, dan beberapa botol aqua kecil (kelak kita akan sengsara karena hal ini)
08.50
Istirahat lama di balik rimbunan semak yang kanan dan kirinya dipenuhi dengan ladang penduduk, cuaca pagi ini emang panas banget Gue sempet buka kaos karna gak tahan panasnya. Nday, Rebek dan Klimak sempet poto-poto disini
09.30
Kita udah lewatin ladang penduduk dan sebuah tanah agak lebar yang kita pikir itu pos 1, disini udah masuk suasana hutan tapi kita belom ketemu mata air yang menurut peta ada setelah pos 1. Ada beberapa petani lewat yang kita tanya sama mereka dimana mata air, mata air gak jauh di depan katanya tapi langit pagi yang tadi cerah mulai berganti gelap, harus dipercepat pendakian nampaknya. Lagi-lagi Nday, Rebek dan Klimak poto-poto disini
09.55
Hujan dah mulai turun, sementara kita udah sampe di sebuah tanah lapang yang disini ada keterangan POS 1 CIGOWONG. Disini ada sebuah saung yang mulai hancur tanpa atap, jalur pendakian berbelok ke kanan melewati sebuah sungai kecil yang merupakan mata air terakhir di jalur Palutungan. Cigowong sendiri dari pos pendakian adalah setengah perjalanan, lebih dari 4 kilo dari base camp untuk sampai ke Cigowong atau 2 jam perjalanan normal (tapi banyak bonusnya ko..).
Gue dan Nday ngisi air sementara yang lain bersiap pake raincoat (raincoatnya Kontak transparan lho), rencana semula adalah kita masak nasi disini untuk menghemat air, tapi kondisi seperti ini menyulitkan kita untuk itu...nanti aja deh di atas
11.55
Kita udah lewatin POS 2 KUTA dan POS 3 PANGUYANGAN BADAK, tadinya kita mo masak di pos 3 tapi kita pikir di pos 4 aja, sedangkan sekarang kita ada diantara pos 3 dan pos 4 yang disebelah kiri jalur ada sedikit tanah lapang dengan beberapa pohon dan ranting yang kita pikir bisa untuk buat tempat berteduh dengan menggunakan plastik, selain itu emang perut kita udah susah diajak kompromi.
Masak mi instan kita disini plus kopi yang sebagian kita simpen di termos untuk ngusir rasa dingin di perjalanan. Jarak antar pos dari pos 1, pos 2 sampe pos 3 relatif sedang, jalur pendakian sudah mulai menanjak, disini treknya mirip jalur Gede via Gunung Putri
16.15
POS 4 ARBAN dan POS 5 TANJAKAN ASOY kita libas dalam rintik air hujan yang turun cenderung konstan sejak dari Cigowong. Pos 4 menuju pos 5 adalah rute terpendek, sedangkan dari pos 5 menuju POS 6 PESANGGRAHAN agak jauh dan cukup banyak tanjakan diantaranya (kita sempat bertemu dengan tim pendaki yang berjumlah 9 orang sedang turun), sementara Nday udah lupa dengan kameranya....
17.10
Kita udah lewat POS 7 SANGHYANG ROPOH yang merupakan daerah terbuka, aroma belerang sudah mulai tercium dari sini. Hujan sudah berhenti tapi langit di atas masih nampak gelap....apa lagi ini??
17.20
Rupanya malam turun lebih cepat, saat ini sudah tidak memungkinkan untuk kita berjalan dengan mata telanjang, kita bersiap menggunakan jaket dan mengambil senter (Nday punya 2 flashlight...hebatz euyy)
18.40
Kami berlima berjalan beriringan..Simpang Apuy sudah terlewati, Nday juga sempet ngambil sunset, sampe akhirnya kemudian kita di POS 8 GOA WALET. Gue survey lokasi ngecamp yang bagus, katanya sih emang ada goa disekitar sini..tapi kita gak pernah nemuin goa itu karena pekatnya malam (kayanya kita ngecamp di atas goa itu de..karena gak jauh dari tempat kita ngecamp ada jurang yang mungkin itu adalah kawah kedua gunung Ciremei, sayangnya Gue lupa kalo goa itu ada di dalam kawah...jadi penasaran!!)
19.25
Tenda sudah berdiri sempurna, setelah itu kita sempet ngopi dan makan lagi-lagi dengan menu orek kering tapi kali ini plus abon sapi yang ledzat...
21.20
Kita planing ke puncak besok pagi aja de karna males bongkar tenda dalam suasana gelap-gelapan. Dah siap dengan posisi tidur masing-masing, gue ditengah..kayanya gak bakal kedinginan gue malem ini...

Senin 20 Februari 2006
02.50
Bener aja gue tidur pules, sebelom akhirnya bangun karna Nday kembali buat gaduh...kelima pendaki dah bangun semua, Rebek usul supaya kita jalan aja malam ini karna pada gak bisa tidur (kecuali Gue hee..) usulnya diterima anak-anak yang dengan semangat tinggi bongkar tenda
04.00
Dah siap ngesummit Gue jalan di depan pegang senter, kemudian Rebek satu-satunya yang gak pegang senter, Nday, Klimak dan terakhir Kontak jalan beriringan
05.40
Medannya mirip Merapi, ada batuan muda dari yang kecil sampe yang gede, trek lebih dari satu tapi tidak terlalu banyak, dan ada tumbuhan khas kawah (Cantigi?..)
Gue udah ada di bibir kawah yang merupakan bagian PUNCAK dari gunung Ciremei, kita berlima berjabat tangan mengucap syukur sambil senyum-senyum kecut (karna dingin). Kita break sebentar disini menikmati indahnya pemandangan yang terhampar di hadapan, nampak gunung-gunung di sebelah selatan yang agak jauh (mungkin Telagabodas atau Galunggung)
06.00
Potongan bulan sabit masih tersisa di langit (rupanya pagi lambat datangnya), kita dah lewatin bagian bibir kawah yang agak luas, disini ada in memoriam seorang pendaki (kata orang di bawah, almarhum jatuh ketika mencoba turun ke kawah pake tambang pramuka). Di bawah bibir kawah ada jalur yang lebih aman untuk dilalui juga ada beberapa area yang cocok buat tempat ngecamp
06.10
Kita sampe pada pada sebuah undakan yang menurut kita adalah bagian bibir kawah tertinggi, ada sebuah patok dan disini langit mulai memerah (...it's a camera time). Kita ngabisin banyak waktu juga memory untuk foto-foto disini, dari sini gunung Slamet nampak sangat jelas, juga nampak dua buah danau atau telaga di bawah kami. Sementara kawah Ciremei terbagi dua, bagian barat tergenang air berwarna susu dan bagian timur ditumbuhi beberapa tumbuhan, juga ada beberapa prasasti batu dari pendaki lain yang turun ke kawah.  
06.45
Cuaca pagi ini sangat indah (the best we ever had, beruntungnya diriku ada disini saat ini) kita bergeser lagi ke timur, disini nampak laut jawa dengan awan-awan kecil diatasnya, juga nampak samar dua buah gunung di balik Slamet (Sindoro kah?..)
Kita jalan lagi sampe di balik bibir kawah ada sebuah area dengan pemandangan yang cantik, kita bongkar keril disini...guess what??...breakfast
07.30
Cuma mi instan zonder kopi/susu, persediaan air minim...rada segen kita turun setelah tahu betapa nikmatnya berada di puncak Ciremei
07.40
Kita turun juga akhirnya (good bye..baby) Gue sempet kelewat dari jalur turun, nggak liat sob...
09.55
Jalur yang curam kita lewati dengan penuh semangat, ada 2 tim pendaki masing-masing 3 orang sedang berusaha menuju puncak. Jalur Linggarjati nampak mudah kita lewati, jatah air pun tidak kita batasi dengan ketat. Hujan kecil kembali turun membasahi Ciremei, dari Sanghyang Ropoh sampe Sangga Buana beberapa kali kita temui Jalak Kuning yang cantik 
11.00
Keresahan muncul saat kita lewati POS BAPAK TERE yang merupakan pertengahan jalur Linggarjati, anggapan kita saat ini sudah lebih 2/3 perjalanan terlewati, tapi ternyata baru setengah perjalanan (kenapa kita gak minta peta jalur Linggarjati sama Elang?..)
12.55
Petaka terjadi saat Gue leading disusul Nday dan Klimak, sempet tidur lebih dari satu jam tapi Kontak dan Rebek belum turun juga. Gue naik lagi sendiri, Nday dan Klimak turun bawa keril gue. Setelah dua tanjakan gue ketemu ada jalur yang memisah, ini Gue gak perhatiin. Sebelumnya ketika leading Gue selalu nunggu di pertemuan jalur, nah tadi kita nunggu di jalur yang berbeda. Gue turun lagi sambil lari lewat jalur yang sama
13.20
Kita coba kejar tapi gak ketemu juga, sementara rasa haus udah di ubun-ubun karna Gue sempet lari tadi. Celakanya kita bertiga gak ada yang pegang air, hujan dah berhenti, tapi masih menyisakan butir-butir air pada daun dan dahan. Gue ma Nday turun sambil liat-liat apa ada air yang bisa untuk diminum...sruputt..kita gragas air yang ada di daun dan rintikan bambu. Kita juga lapar sebetulnya namun itu terkalahkan oleh rasa haus yang sangat
14.10
Jalur Linggarjati tidak seperti Jalur Palutungan yang mempunyai informasi detail mengenai tiap pos yang ada, sepanjang perjalanan kita bertemu dengan beberapa pos seperti SANGGA BUANA1, SANGGA BUANA2, BATU LINGGA, BAPAK TERE, PENGALAS, KUBURAN KUDA, dan CONDANG AMIS, namun hanya pada pos Bapak Tere yang tersaji informasi lengkap, sedangkan lainnya malah kita tidak mengira jika itu adalah pos.
Setelah Condang Amis mulai ditemui warung-warung untuk pendaki namun saat ini bukanlah musim pendakian, jadi....kita masih tetap kehausan dan kelaparan
14.30
Kita bertemu sebuah warung (15 menit dari POS 1 CIBUNAR), Alhamdulillah kita ketemu teh panas, bakwan goreng yang enak, dan ubi goreng nan gemuk. Ibu yang punya warung bilang kalo Kontak baru aja turun sambil nyari-nyari kita, Nday teriak-teriak manggil Kontak..nihil
15.20
Cibunar kita cuekin biarpun disana ada mata air deras yang ngucur di depan mata, sampe pada akhirnya kita ketemu gedung yang kita pikir itu adalah pos Linggarjati. Salah itu adalah vila yang besar dan didepan vila beberapa warga sibuk mengangkut gelondongan kayu pada sebuah pick-up (loh ko bisa??..)
15.50
Akhirnya kita semua kumpul di depan toko suvenir, disamping POS LINGGARJATI yang sangat menyedihkan
17.20
Udah pada siap balik ke Jakarta, maunya sih makan dulu tapi dana kita cekak. Kita naik ELF ke pertigaan Linggarjati 20.000 untuk 5 orang
17.40
Udah ada di bis Luragung Jaya Kuningan-Jakarta 20.000/orang
23.10
Sampe Pulo Gadung, angkutan dah sepi
23.30
Sempet makan soto karna udah gak tahan neeh lapernya, trus naik bis ke Kampung Rambutan

Selasa 21 Februari 2006
00.20
Udah lewat jauh dari rencana kita semula, sampe rumah jam 23.00. Dari sini agak lama nunggu omprengan...akhirnya kita nyerah, trus naik 112 warna biru ke Margonda
01.10
Di depan gerbang masuk Depok polis lagi razia, dapet omprengan biarpun lama
01.45
Sampe BASE CAMP, rumah Klimak disambut dengan setoples kue dan susu hangat...



No comments:

Post a Comment