Salim A. Fillah yang saya kenal adalah seorang pemuda yang menulis buku, utamanya buku tentang pernikahan. Buku-buku beliau terbilang laris di pasaran dan telah beberapa kali naik cetak. Sosok beliau juga lekat sebagai "provokator" nikah dini. Seiring waktu bergulir, beliau juga kerap diminta mengisi forum pembinaan dan penyuluhan keluarga.
Selain itu, Salim A. Fillah yang saya kenal adalah seorang pakar kisah dan sejarah. Siroh Nabawiyah dan Siroh Shahabat beliau kuasai dengan baik. Kisah-kisah sejarah, dari Nusantara hingga sejarah dunia mengalir indah dalam tiap untaian kalam dan qolam beliau. Metode da'wah beliau adalah memberikan hikmah dengan mengupas kisah-kisah yang sudah tersurat dalam Al-Quran, siroh para Nabi, dan siroh para sahabat Nabi SAW
Yang terakhir, setelah beberapa kali berkomunikasi melalui pesan singkat hingga pertemuan kemarin, saya bisa tambahkan bahwa Salim A. Fillah adalah seorang sahabat yang baik. Beliau adalah seorang yang luhur akhlaknya, santun budi pekertinya, dan luas ilmunya. Senang bersahabat, pun senang bercerita. Kawan saya mengatakan bahwa Salim A. Fillah termasuk dari sedikit orang yang masih terjaga "keasliannya".
Singkatnya, siang itu saya berkesempatan menemani beliau dalam kunjungannya ke ma'had kami. Satu sesi beliau sempatkan untuk mengisi kelas untuk para pamong dan satu kelas lagi untuk santri yang dibungkus dalam acara bedah buku "Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim". Berikut, sedikit saya bagi apa yang telah saya dapat dari beliau.
Dimulai dengan kisah ketika Abu Bakas Ash-Shiddiq menemani Rosul SAW berhijrah dari Makkah menuju Yatsrib hingga mereka bersembunyi dalam sebuah gua sempit, karena kelelahan Rosul SAW tertidur di pangkuan Ash-Shiddiq. Barisan kafir Quraisy pengejar mereka sudah tepat berada di atas gua tempat mereka berada, jikalau mereka melihat ke bawah kaki-kaki mereka, niscaya mereka dapat mengetahui tempat persembunyian Rosul dan Ash-Shiddiq. Dan Rosul berkata lembut kepada Ash-Shiddiq "Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita". Kebersamaan Allah dalam setiap aktivitas kita adalah modal utama yang akan membawa kebaikan di setiap urusan kita. Dan bila Allah sudah bersama kita, apakah ada yang lebih beruntung daripada kita.
Dikisahkan juga mengenai penyerbuan ke Persia yang dilakukan oleh pasukan Sa'ad bin Abi Waqqosh. Ketika itu Sa'ad bin abi Waqqosh ditanya oleh Kaisar Persia mengenai alasan beliau menyerang Persia. Sa'ad bin Abi Waqqosh menjawab bahwa dia ingin membebaskan manusia dari penghambaan terhadap makhluk menjadi penghambaan terhadap Kholiq. Kemudian Kaisar Persia bertanya kepada bawahan Sa'ad bin Abi Waqqosh dan jawaban yang diberikan juga sama. Bahkan hingga prajurit terendah dalam pasukan itu ditanya, dan jawabannya juga sama. Dan kesamaan visi dalam seluruh anggota jama'ah (kelompok) akan memberikan hasil yang optimal pada misi jama'ah tersebut. Walhasil Pasukan Sa'ad bin Abi Waqqosh dapat mengalahkan pasukan Persia dengan kemenangan yang gemilang.
(Beberapa kalimat mungkin tidak tepat benar seperti apa yang telah Akh Salim katakan, namun sepertinya pesan da'wah beliau telah saya forward dengan baik ke antum. Wallahu a'lam)
Selain itu, Salim A. Fillah yang saya kenal adalah seorang pakar kisah dan sejarah. Siroh Nabawiyah dan Siroh Shahabat beliau kuasai dengan baik. Kisah-kisah sejarah, dari Nusantara hingga sejarah dunia mengalir indah dalam tiap untaian kalam dan qolam beliau. Metode da'wah beliau adalah memberikan hikmah dengan mengupas kisah-kisah yang sudah tersurat dalam Al-Quran, siroh para Nabi, dan siroh para sahabat Nabi SAW
Yang terakhir, setelah beberapa kali berkomunikasi melalui pesan singkat hingga pertemuan kemarin, saya bisa tambahkan bahwa Salim A. Fillah adalah seorang sahabat yang baik. Beliau adalah seorang yang luhur akhlaknya, santun budi pekertinya, dan luas ilmunya. Senang bersahabat, pun senang bercerita. Kawan saya mengatakan bahwa Salim A. Fillah termasuk dari sedikit orang yang masih terjaga "keasliannya".
Singkatnya, siang itu saya berkesempatan menemani beliau dalam kunjungannya ke ma'had kami. Satu sesi beliau sempatkan untuk mengisi kelas untuk para pamong dan satu kelas lagi untuk santri yang dibungkus dalam acara bedah buku "Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim". Berikut, sedikit saya bagi apa yang telah saya dapat dari beliau.
Dimulai dengan kisah ketika Abu Bakas Ash-Shiddiq menemani Rosul SAW berhijrah dari Makkah menuju Yatsrib hingga mereka bersembunyi dalam sebuah gua sempit, karena kelelahan Rosul SAW tertidur di pangkuan Ash-Shiddiq. Barisan kafir Quraisy pengejar mereka sudah tepat berada di atas gua tempat mereka berada, jikalau mereka melihat ke bawah kaki-kaki mereka, niscaya mereka dapat mengetahui tempat persembunyian Rosul dan Ash-Shiddiq. Dan Rosul berkata lembut kepada Ash-Shiddiq "Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita". Kebersamaan Allah dalam setiap aktivitas kita adalah modal utama yang akan membawa kebaikan di setiap urusan kita. Dan bila Allah sudah bersama kita, apakah ada yang lebih beruntung daripada kita.
Dikisahkan juga mengenai penyerbuan ke Persia yang dilakukan oleh pasukan Sa'ad bin Abi Waqqosh. Ketika itu Sa'ad bin abi Waqqosh ditanya oleh Kaisar Persia mengenai alasan beliau menyerang Persia. Sa'ad bin Abi Waqqosh menjawab bahwa dia ingin membebaskan manusia dari penghambaan terhadap makhluk menjadi penghambaan terhadap Kholiq. Kemudian Kaisar Persia bertanya kepada bawahan Sa'ad bin Abi Waqqosh dan jawaban yang diberikan juga sama. Bahkan hingga prajurit terendah dalam pasukan itu ditanya, dan jawabannya juga sama. Dan kesamaan visi dalam seluruh anggota jama'ah (kelompok) akan memberikan hasil yang optimal pada misi jama'ah tersebut. Walhasil Pasukan Sa'ad bin Abi Waqqosh dapat mengalahkan pasukan Persia dengan kemenangan yang gemilang.
(Beberapa kalimat mungkin tidak tepat benar seperti apa yang telah Akh Salim katakan, namun sepertinya pesan da'wah beliau telah saya forward dengan baik ke antum. Wallahu a'lam)
No comments:
Post a Comment